Powered By Blogger

Senin, 19 Juli 2010

Anthurium

?Anthurium
Anthurium andraeanumFlamingo Lilyflower
Anthurium andraeanum
Flamingo Lily
flower
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Monocots
Ordo: Alismatales
Famili: Araceae
Genus: Anthurium
Nama binomial
Anthurium andraeanum

Anthurium termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron,keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae, anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota marga anthurium.

Tanaman ini termasuk jenis tanaman evergreen atau tidak mengenal masa dormansi. Dialam, biasanya tanaman ini hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial di dasar hutan.

Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa. Tidak heran bila tanaman ini memiliki kesan mewah dan eksklusif. Dimasa lalu, anthurium banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa. Konon, dipuja sebagai tanaman para raja.

Secara umum anthurium dibedakan menjadi dua yaitu jenis anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Anthurium daun memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong.

tanaman hias dengan bentuk daun yang menarik beraneka rupa. membutuhkan daerah tanam yang teduh dan lembab. Saya perhatikan koq cocok dengan halaman samping dan belakang rumah, di mana ada daerah yang teduh ternaungi pohon. jadinya saya memelihara anthurium ini tanpa perlu membeli paranet. Tanaman ini membutuhkan tempat yang luas sebab pohon yang berbentuk roset mempunyai tajuk sekitar 1,5m. Jika dipaksakan ditanam di tempat sempit susunan daun kurang indah. Untuk mendapatkan bentuk yang roset/susunan daun teratur maka perlu rajin memutarnya supaya pertumbuhan daun tidak searah.

ANTHURIUM “SI RAJA DAUN”

Kalau Aglaonema dikenal dengan julukan “Si Ratu Daun” maka pantas bila Anthurium dikenal dengan julukan “Si Raja Daun”. Sosok tanaman ini mempunyai daun yang kokoh dan kompak yang melambangkan kekuatan dan pengayoman. Tak heran bila di masa lalu, Anthurium banyak dijadikan tanaman hias di istana kerajaan-kerajaan di tanah Jawa.

Tanaman Anthurium termasuk jenis tanaman primadona di kalangan pecinta tanaman hias, karena Anthurium memiliki kesan yang mewah dan eklusif.

Setiap individu Anthurium mampu menonjolkan ragam karakternya sehingga membuat orang gemas untuk mengoleksinya. Maka tidak dipungkiri lagi, jika bisnis Anthurium mampu berkembang pesat menyaingi bisnis tanman hias lainnya, seperti Aglaonema atau Adenium. Lebih-lebih dengan dihasilkannya hibrid-hibrid baru yang lebih anggun, unik, gagah dan berpenampilan fantastis.

Bentuk bunga yang sangat unik, yang berbentuk seperti ekor, daunnya tebal, kaku dan berwarna hijau serta penampilan daun yang khas bervariasi seperti berbentuk jantung, lonjong, bundar, atau lancip. Tekstur daunnya beragam, halus, bergelombang hingga keriting menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar tanaman hias.

Tanaman Anthurium berkembang pesat di daerah yang beriklim tropis, seperti di sebagian Benua Amerika, dan Benua Asia termasuk di Indonesia. Diperkirakan spesies Anthurium telah mencapai lebih dari seribu jenis. Di Indonesia, Anthurium yang paling digemari konsumen antara lain: Anthurium Jemani, Anthurium Hokeri, Anthurium Plowmani Croat, yang dikenal sebagai Anthurium Gelombang Cinta, Anthurium Keris, Anthurium Superboom dan Anthurium Neo Superboom serta jenis-jenis hibrid yang lain.

Di alam, tanaman Anthurium tumbuh di seresah-seresah batang yang telah membusuk, di bawah rindangnya pepohonan hutan dan ada juga yang tumbuh menempel pada tanaman lain yang bersifat epifit. Tanaman ini mampu tumbuh baik bila mendapat naungan. Sehingga sangat cocok sebagai hiasan dalam ruangan rumah, kantor, hotel serta halaman rumah.

Tanaman yang tergolong pada keluarga Araceae ini sebenarnya sudah banyak dikenal oleh penggemar tanaman hias cukup lama, Namun akhir-akhir ini jenis tanaman Anthurium ini semakin diminati oleh konsumen karena cara pembudidayaannya tidak menuntut keterampilan yang khusus. Perawatan tanaman ini tidak sulit karena tidak rakus pada unsur hara. Di alam tanaman ini tumbuh di atas batang yang membusuk ditambah siraman air hujan, hal ini sudah memberikan kondisi yang baik untuk pertumbuhannya.



TIPS MERAWAT ANTHURIUM





TIP AWETKAN BUNGA
Kendala menyilangkan Anthurium adalah perbedaan waktu kematangan bunga Anthurium. Untuk memperpanjang masa subur saat bunga Anthurium matang, serbuk sari diluruhkan untuk dibuat stok. Kumpulkan serbuk sari dari Anthurium yang akan disilangkan, Misal serbuk sari anthurium Jenmani Mangkok dengan bantuan kuas. Masukkan dalam botol atau plastik. Agar tahan lama simpan dalam kulkas. Pada suhu dingin, daya tahan serbuk sari Jenmani mangkok tadi lebih awet. Dengan cara itu masa subur serbuk sari Anthurium jantan diperpanjang, bisa dipergunakan sewaktu-waktu. Namun perlu diingat, semakin lama disimpan, kesuburan juga menurun, sehingga semakin cepat dipakai semakin baik.

TIP MEMPERCEPAT BUAH ANTHURIUM MATANG
Anthurium yang disilangkan setelah anthurium bertongkol, Biasanya buah dipetik setelah lepas dari tongkol. Banyak pekebun mempercepat panen dengan memotong tangkai tongkol anthurium Jenmani Indukannya setelah beberapa buah sudah keluar dari tongkol. Tip's ini dilakukan untuk mempercepat kematangan buah-buah (Biji Anthurium Jenmani - Ose Anthurium Jenmani , DImana Tongkol dari indukan Jenmani dipotong lalu Tongkol Biji Anthurium tadi direndam dalam botol yang telah diisi larutan Vitamin B1. Perbandingan 1-2 cc/l air. Meski sudah dipotong, biji-biji di tongkol anthurium Jenmani tetap akan matang. Dengan sistem “karbit” itu panen lebih cepat 1-2 minggu dan relatif serempak.

TIP RAWAT BUNGA ANTHURIUM AGAR MENJADI TONGKOL
Indukan Anthurium, baik Indukan anthurium jenmani , indukan anthurium Gelombang Cinta , Indukan Anthurium Keris KW1 , Indukan Anthurium Garuda , Indukan Anthurium Corong yang berbunga tampaknya gampang haus. Tongkol Anthurium yang baru disiram 30 menit, akan terlihat kering lagi 30 menit berikutnya. Karena itu, selama masa pembentukan buah / biji anthurium, bunga anthurium harus sering disiram. Air dibutuhkan untuk membuat buah anthurium senantiasa lembap dan membuatnya cepat besar dan menghasilkan biji anthurium ( anthurium seeds ).

TIP BUANG BUNGA SEBELUM KONTES
Bila satu anthurium dijadikan pohon induk, maka pertumbuhannya menurun sehingga penampilan kurang prima. Pada saat itu, anthurium indukan tadi, menyedot makanan lebih banyak untuk pembentukan bunga anthurium. Bila tidak diimbangi dengan pupuk memadai, maka calon biji anthurium tadi akan menyedot energi cukup besar sehingga bagian lain kekurangan unsur makanan. Akibatnya ukuran daun baru lebih kecil dibandingkan daun yang sudah ada. Jika koleksi Anthurium akan disertakan dalam kontes anthurium, maka pembentukan tunas bunga anthurium harus dicegah. Caranya dengan memangkas bunga yang baru terbentuk. Tindakan yang sama bisa dilakukan saat tanaman sakit. Pembuangan bunga pada anthurium indukan mengurangi pemakaian energi.

TIP BUNGKUS BUAH - BIJI ANTHURIUM ( ANTHURIUM SEEDS )
Kematangan buah - biji anthurium yang sering disebut OSE Anthurium tidak terjadi secara serempak. Biji anthurium yang terlepas bisa jatuh dan hilang. Agar “emas merah” itu tidak hilang, Supri yang berpengalaman dalam merawat indukan anthurium jenmani bertongkol, membungkus tongkol anthurium jenmani kol koleksinya yang telah masak, dengan plastik bening untuk menadah biji anthurium jenmani yang jatuh. Penyungkupan juga berguna untuk menjaga kelembapan tetap tinggi. Penyungkupan bisa dilakukan untuk seluruh varian anthurium, baik anthurium jenmani cobra, jenmani sawi, Black silvit, hookeri, dll. Pembungkusan mulai dilakukan saat biji anthurium jenmani tadi hampir keluar dari tongkol indukan anthurium jenmani, sekitar 4 bulan setelah tongkol muncul pada indukan anthurium jenmani kol tadi.

TIP TOPANG TONGKOL BIJI ANTHURIUM SIAP PANEN
Ukuran tongkol anthurium indukan yang makin lama makin membesar membuat tangkai tongkol buahnya tidak mampu menopangnya lagi. Akibatnya tangkai buah membengkok. Topang tangkai buah supaya tidak bergerak dan tali pengikat tidak melukai tangkai. Lapisi tangkai buah dengan busa spons lalu ikat ke tangkai. Tangkai pun tetap tegak.

TEKNIK SEMAI BIJI ANTHURIUM
1. Biji Anthurium baik itu biji anthurium jenmani cobra , biji jenmani mangkok, biji jenmani kol, hookeri, biji gelombang cinta, biji garuda merah berkualitas dihasilkan dari buah matang sempurna.
2. Biji anthurium dikeringanginkan setelah dikelupas.

Cara I


1. Siapkan tray dan isi dengan media.

2. Semai satu biji anthurium perlobang lalu tutup dengan media campuran pakis, sekam, bakar dan cocopeat.

3. Simpan wadah persemaian di temapt teduh lalu siram calon bibit anthurium setiap pagi dan sore hari.

4. Pindahkan bibit anthurium ke pot soliter setelah berumur 2-3 bulan. Umumnya bibit anthurium jenmani cobra, bibit anthurium jenmani mangkok, bibit anthurium jenmani kol, bibit hookeri super red, bibit anthurium garuda , bibit anthurium bintang kejora dan bibit anthurium superboom pada saat itu berdaun 2-3 helai.

Cara II:


1. Cara menyemai biji anthurium Siapkan styrofoam ukuran 30 x 50 cm lalu isi media pakis kasar di bagian bawah lalu pakis halus di atasnya. Semai biji anthurium berjarak tanam 2 cm x 2 cm tanpa ditimbun lalu tutup dengan kaca.

2. Semprot biji anthurium jenmani yang disemai tiap 2 kali sehari dengan membuka kaca penutup terlebih dahulu.

3. Empat hari kemudian biji anthurium jenmani berkecambah dan dipindah. Buat lubang sedalam 1 cm pada wadah baru lalu masukan akar kecambah jenmani dan timbun.

4. Tiga sampai empat bulan kemudian bibit dipindah ke pot soliter.

TIP CARA MENYEMAI (SEMAI) BIJI ANTHURIUM
Lapisan jelly yang membukus biji anthurium berpotensi mendatangkan jamur. Jika hal itu terjadi, kerusakan biji anthurium tidak dapat dihindari. Untuk mencegahnya ada cara mudah. Setelah dipetik, pencet buahnya sehingga bijinya keluar kemudian rendam dalam air. Sekitar 10 menit kemudian biji anthurium telah diselimuti jelly nektar. Ambil biji anthurium dan keringkan di atas koran. Setelah benar-benar kering, biji anthurium kemudian direndam lagi di air. Bila tidak terbentuk jelly, benih sudah siap di semai.
Sphagnum moss
Sphagnum moss juga bisa digunakan sebagai media semai anthurium. Pemakaian moss sebagai media semai memudahkan pemindahan anthurium dari persemaian. Tanaman mudah dicabut tanpa menimbulkan luka pada perakaran. Akibatnya proses adaptasi di lingkungan baru lebih mudah. Siapkan wadah plasti ukuran 20 cm x 30 cm atau 30 cm x 40 cm yang diisi pecahan genting hingga 1/3-nya, sisanya (2/3) diisi dengan moss. Setelah dipadatkan dan diratakan, buat lubang-lubang kecil sebagai tempat biji. Biji ditutup tipis-tipis dengan serbuk moss dan disiram dengan sprayer. Tutup bagian atas persemaian dengan plasti bening. Sebulan kemudian biji anthurium mulai bertunas dan tutup plastik bisa dilepas.


1. Pilih anthurium yang bonggolnya sudah terlihat.

2. Cabut anthurium dari pot.

3. Cuci bersih batang dan akar agar sosoknya terlihat jelas.

4. Gunakan pisau stinless steel tajam untuk memotong bonggol. Potong bonggol menjadi 4 bagian dengan masing-masing potongan 1 cm.

5. Oleskan campuran fungisida dan hormon perangsang akar dibekas luka bonggol bagian paling atas yang berdaun. Lalu keringanginkan. Oleskan campuran fungisida dan hormon perangsang tunas di bekas luka bonggol bawah.

6. Buang akar yang menempel di potongan bonggol bagian bawah agar tunas dapat tumbuh leluasa. Lalu keringanginkan.

7. Tanam potongan bonggol di pot beriasi media campuran pakis, sekam bakar, dan cocopeat dengan perbandingan 3:1:1.

8. Siram tanaman menggunakan sprayer keesokan harinya.

9. Selang 3-4 bulan, tanaman sudah berdaun 3-4 dengan tinggi tanaman 3-4 cm.

TIP 1 POTONG BONGGOL
Untuk memacu pertumbuhan, maka bagian bawah bonggol diberi hormon tunas. Yang atas diberi hormon akar. Bonggol anthurium yang dipotong mempunyai stok hara di bagian bawah. Agar bonggol itu cepat menghasilkan tunas, rangsang dengan hormon tunas. Sedangkan bagian atas bonggol diolesi hormon akar untuk merangsang munculnya banyak akar.

TIP 2 POTONG BONGGOL
Saat memotong bonggol anthurium, usahakan daun tetap ikut di bonggol. Daunnya jangan dibuang agar tetap berfotosintesis. Hindari pemotongan bonggol saat daun masih kuncup karena ukurannya akan mengecil. Jadi, usahakan daun sudah terbuka atau tua.

PERBANYAKAN DENGAN IRIS ANAKAN


1. Siapkan anthurium yang sudah memiliki anakan.

2. Pisahkan tunas denga cara memotong bonggolnya. Lebar irisan sekitar 1 cm dari tepi bonggol tempat tunas tumbuh.

3. Olesi dengan hormon perangsang akar yang sudah dicampur fungisida.

4. Tanam di media baru.

POTONG BIBIT


1. Pilih bibit berumur 6-10 bulan, atau memiliki 6-8 lembar daun. Keluarkan dari wadah.

2. Siapkan pisau tajam dan steril.

3. Potong bonggol itu, bonggol bagian atas maupun bawah harus memiliki akar. Bila tidak, keduanya tidak dapat tumbuh.

4. Siapkan wadah yang sudah diisi media.

5. Oleskan hormon akar dan fungisida ke luka bonggol bagian atas.

6. Oleskan hormon tunas dan fungisida ke luka di bonggol bagian bawah.

7. Tanam bonggol dengan permukaan bonggol muncul di permukaan media.

8. Tanam bagian atas seperti menanam tanaman baru.

9. Setelah 4-6 bulan, Masing-masing individu tadi menghasilkan 3-4 lembar daun.

TIP POTONG BONGGOL KECIL
Mmotong bonggol kecil dari biji agak sulit karena mudah busuk. Ini karena batangnya pendek dan mamiliki susunan daun rapat. Karena itu jika ingin memotong,hindari menggunakan gunting agar batang tidak tertekan. Gunakan pisau tajam, tipis, dan steril.

PEMUPUKAN TIP 1
Agar pupuk efektif diserap tanaman, lakukan penyehatan akar terlebih dahulu. Akar yang banyak dan sehat akan dapat menyerap pupuk lebih banyak. Beragam merek pupuk bisa digunakan. Ada yang menggunakan Gaviota dua kali seminggu dengan dosis 2 cc/l air. Sementara pekebun lain memakai Growmore dengan dosis masing-masing 2 g/l air. Penyemprotan 1-2 kali seminggu. Ada pula yang memakai Hyponex dengan dosis 1-2 g/l air dengan frekuensi 2 kali seminggu.
Apapun merek yang dipakai, yang penting kandungan NPK-nya sesuai untuk fase pertumbuhan. Tidak perlu fanatik dengan merek tertentu. Pilih saja 2-3 jenis yang kandungannya agak berbeda sehingga saling melengkapi. Gunakan secara bergantian. Dengan memakai berbagai merek, kandungan hara mikro jadi lengkap.
Pemupukan dilakukan pagi atau sore hari. Hindari pemupukan pada siang hari karen bisa terjadi akumulasi garam-garam di permukaan jaringan tanaman. Akibatnya penyerapan air dan hara terhambat oleh garam-garam itu. Bila terus berlanjut, pertumbuhan tanaman lebih terhambat.

PEMUPUKAN TIP 2
Sebagai pupuk tambahan di musim hujan, diberikan kalsium bubuk. Tujuannya menebalkan dinding sel. Dengan demikian serangan busuk tidak mampu menembus bagian dalam tanaman. Sekitar sebulan menjelang musim hujan, berikan kalsium bubuk 3 kali, masing-masing sebanyak 1 sendok the dalam 2 liter air. Dengan perlakuan itu, tanaman jarang kena busuk.

REPOTTING


1. Siapkan tanaman yang akan di pot ulang.

2. Siapkan media, pot besar dan styrofoam.

3. Masukkan styrofoam dan media ke dalam pot.

4. Keluarkan tanaman dari potnya.

5. Tanam di pot.

6. Tanaman siap dipajang.










Anthurium hoffmannii




Anthurium longilinguum




Anthurium domunium




Anthurium




Anthurium fortunatum





Anthurium plowmanii




Hookeri daun lebar




Hookerii




Hookerii




DSC02674.JPG




Anthurium garuda




Anthurium crystallinum




Jenmanii




Mariana




AGC Rumpun




Hookerii









dasi




Hookerii mini




deretan anthurium




anthurium wave of love




kuping gajah




anthurium sweeta berbunga




anthurium hookerii mini berbunga




anthurium bunga




anthurium corong mutasi




anthurium